SBY Dorong Proses Hukum Terhadap Nazaruddin
TEMPO Interaktif, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Kastorius Sinaga, meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses dugaan gratifikasi terhadap Nazaruddin. Menurut dia, sikap itu merupakan pesan yang ingin disampaikan SBY ketika memberikan klarifikasi bersama Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahdud MD, terkait kasus tersebut hari ini. Pernyataan tersebut merupakan upaya SBY untuk mengklarifikasi polemik di seputar masalah Nazaruddin. Saya kira proses selanjutnya adalah proses di luar partai, yakni proses hukum, ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat partai Demokrat, Kastorius Sinaga, ketika dihubungi, 20 Mei 2011.Muhammad Nazaruddin, bendahara Partai Demokrat itu dikabarkan pernah menyerahkan uang sebesar US$ 120 ribu kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedri M. Gaffar sebagai bentuk pertemanan. Peristiwa itu pun telah terkonfirmasi oleh penjelasan Mahfud bersama Presiden SBY hari ini. Menurut Kastorius, sikap SBY tersebut merupakan langkah yang ditempuh guna meredakan gonjang-ganjing yang dialamatkan kepada Nazaruddin sebagai salah seorang pejabat partai. SBY hendak mengembalikan martabat dan kehormatan partai, katanya. Sikap tersebut, kata Kastorius, hendaknya segera direspon dewan kehormatan partai. Ini momentum untuk bersih-bersih. Partai Demokrat harus memberikan contoh sebagai partai yang memiliki komitmen memberantas dugaan korupsi, katannya. Bahkan, Kastorius juga membenarkan bahwa SBY pernah mengajukan opsi agar Nazaruddin mengambil opsi pengunduran diri atau dipecat. Praktek gratifikasi merupakan pelanggaran disiplin partai yang sangat serius. Hari ini SBY bahkan menyatakan secara tergas kasus tersebut bukanlah persoalan yang remeh-temeh, katanya. Sikap Kastorius nampaknya tidak berjalan satu nafas dengan kader Partai Demokrat yang lain. Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai keputusan terhadap Nazaruddin hendaknya diambil jika fakta hukum terkait dugaan gratifikasi itu telah diklarifikasi dalam sidang. Sinaga itu siapa? Dia itu orang baru kemarin, apa tidak jadi pahlawan kesiangan? katanya.RIKY FERDIANTO